Kasus korupsi di Pertamina yang melibatkan oplosan Pertamax dan RON 90 telah memicu gelombang boikot dan seruan untuk beralih ke SPBU swasta. Namun, munculnya informasi negatif mengenai SPBU swasta seperti BP, Shell, dan Vivo di media sosial perlu dikaji kebenarannya.
Salah satu isu yang beredar adalah tuduhan keterlibatan BP dalam eksploitasi minyak di perairan Gaza yang mendukung Israel. Narasi ini menghubungkan BP dengan pengusiran penduduk Gaza. Namun, apakah ini fakta atau hanya opini yang disebarluaskan?
Mitos dan Fakta SPBU Swasta: Sebuah Investigasi
British Petroleum (BP): Tuduhan Pro-Zionis
BP, raksasa minyak global, memang memiliki sejarah kontroversial. Keterlibatan mereka dalam eksplorasi minyak di wilayah Mediterania, khususnya di sekitar Gaza, menjadi sorotan. Meskipun BP sendiri bungkam soal tuduhan ini, laporan dari media internasional seperti Cradle mengungkapkan rencana BP untuk membeli saham ladang gas lepas pantai Haifa, Israel, yang kemudian dibatalkan.
Protes besar-besaran terjadi di November 2023, dengan aktivis iklim mengepung kantor pusat BP, mengecam kerja sama mereka dengan Israel di tengah konflik Gaza. Jumlah korban jiwa yang mencapai lebih dari 31.000 jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak, semakin memperkuat sentimen anti-BP. Isu ini juga berdampak pada hubungan diplomatik, khususnya Perjanjian Abraham Accords.
Penting untuk dicatat bahwa keterlibatan BP dalam konflik Gaza masih membutuhkan investigasi lebih lanjut. Bukti yang kuat dan kredibel dibutuhkan untuk mengkonfirmasi atau membantah tuduhan tersebut. Sangatlah penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak terverifikasi.
Vivo: Kepemilikan dan Kaitannya dengan Prabowo Subianto
SPBU Vivo juga menjadi sasaran kritik, terutama karena isu kepemilikannya yang dikaitkan dengan Prabowo Subianto. PT Vivo Energy Indonesia, perusahaan induk Vivo, memiliki sejarah yang menarik. Berawal sebagai PT Nusantara Plant Indonesia, perusahaan ini berubah menjadi Vivo Energy Indonesia pada 2017.
Kepemilikan saham Vivo terbagi antara Mansel Oil Asia Pte Ltd dan Nusantara Energy Resources Pte Ltd. Berdasarkan laporan ICIJ, Prabowo Subianto tercatat sebagai direktur dan wakil ketua Nusantara Energy Resources, perusahaan yang terdaftar di Bermuda. Nusantara Energy Resources memegang saham mayoritas, sementara Mansel Oil Asia memiliki porsi kepemilikan yang lebih kecil.
Meskipun terdapat keterkaitan dengan Prabowo Subianto, struktur kepemilikan Vivo menunjukkan kolaborasi berbagai pihak dalam industri energi. Adanya keterkaitan ini tidak serta merta menandakan hal yang negatif. Perlu dibedakan antara kepemilikan dan kebijakan operasional perusahaan.
Shell: Skandal Lingkungan dan Pelanggaran HAM
Shell, perusahaan minyak global yang dikenal dengan warnanya yang khas, juga menghadapi kritik karena sejumlah skandal lingkungan dan pelanggaran HAM, khususnya di luar negeri. Media Belanda, 31 Mag, misalnya, mengungkapkan kampanye boikot besar-besaran terhadap Shell akibat bencana lingkungan dan dugaan pelanggaran HAM di Afrika.
Shell telah dihukum untuk membayar ganti rugi atas kerusakan lingkungan di Nigeria akibat tumpahan minyak. Selain itu, perusahaan ini juga dituduh terlibat dalam pelanggaran HAM yang terkait dengan penindasan aktivis lingkungan di Nigeria pada tahun 1990-an. Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap perusahaan multinasional agar bertanggung jawab atas dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan dan masyarakat.
Kesimpulannya, informasi yang beredar di media sosial terkait SPBU swasta perlu diverifikasi kebenarannya. Meskipun ada beberapa kontroversi yang terkait dengan beberapa perusahaan, konsumen harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan untuk memilih SPBU mana yang akan mereka gunakan.
Pentingnya transparansi dan akuntabilitas dari semua perusahaan, baik Pertamina maupun SPBU swasta, agar masyarakat dapat membuat pilihan yang tepat berdasarkan informasi yang valid.