Penerapan sistem ganjil genap (gage) di Jakarta kembali berlaku normal pekan ini, mulai Senin, 3 Maret 2025 hingga Jumat, 7 Maret 2025. Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di ibu kota. Sistem gage akan berlaku dalam dua sesi, yaitu pagi (06.00-10.00 WIB) dan sore hingga malam (16.00-21.00 WIB).
Penting bagi pengendara untuk memastikan nomor plat kendaraannya sesuai dengan ketentuan ganjil genap pada tanggal tersebut. Pelanggaran terhadap aturan gage akan dikenakan sanksi denda maksimal Rp 500.000, sesuai Pasal 287 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ). Sanksi ini berlaku tegas untuk semua jenis kendaraan bermotor.
Kebijakan gage ini diberlakukan di 25 ruas jalan utama di Jakarta. Daftar jalan yang terkena dampak kebijakan ini cukup luas dan meliputi area vital di Jakarta. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan kemacetan. Dengan adanya sistem ini diharapkan arus lalu lintas dapat lebih terkendali.
Daftar Jalan yang Terkena Ganjil Genap
Berikut daftar lengkap 25 ruas jalan di Jakarta yang menerapkan sistem ganjil genap:
- Jalan Pintu Besar Selatan
- Jalan Gajah Mada
- Jalan Hayam Wuruk
- Jalan Majapahit
- Jalan Medan Merdeka Barat
- Jalan MH Thamrin
- Jalan Jenderal Sudirman
- Jalan Sisingamangaraja
- Jalan Panglima Polim
- Jalan Fatmawati (dari Simpang Jalan Ketimun sampai Jalan TB Simatupang)
- Jalan Suryopranoto
- Jalan Balikpapan
- Jalan Kyai Caringin
- Jalan Tomang Raya
- Jalan Jenderal S Parman
- Jalan Gatot Subroto
- Jalan MT Haryono
- Jalan HR Rasuna Said
- Jalan D.I Pandjaitan
- Jalan Jenderal A. Yani
- Jalan Pramuka
- Jalan Salemba Raya sisi Barat, sisi Timur (dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Diponegoro)
- Jalan Kramat Raya
- Jalan Stasiun Senen
- Jalan Gunung Sahari
Pemerintah DKI Jakarta menghimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi terbaru terkait kebijakan ganjil genap melalui kanal resmi pemerintah. Hal ini penting untuk menghindari potensi pelanggaran dan sanksi yang berlaku.
Selain penerapan gage, pemerintah juga terus berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Upaya ini termasuk pengembangan transportasi publik, penataan ruas jalan, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas. Diharapkan dengan berbagai upaya ini, kemacetan di Jakarta dapat berangsur-angsur berkurang.
Sebagai informasi tambahan, penggunaan aplikasi navigasi berbasis GPS sangat dianjurkan untuk membantu pengendara menghindari jalur yang terkena kebijakan ganjil genap dan merencanakan rute alternatif. Perencanaan perjalanan yang baik dapat membantu meminimalisir waktu tempuh dan menghindari potensi keterlambatan.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu masyarakat Jakarta dalam beraktivitas sehari-hari. Ingat, patuhi peraturan lalu lintas untuk keselamatan bersama.